Dewan Kota Jakarta Barat

Terus Melaju Untuk Indonesia Maju

78 Tahun Indonesia Merdeka

Terus Melaju untuk Indonesia Maju

Merdeka...!

Dirgahayu Republik Indonesia ke - 78

Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia Yang ke-78

GEMBI NEWS Portal dan Youtube Channel

Gembi News dan Dewan Kota Jak-Bar Mengucapkan

Dirgahayu Kemerdekaan Republik indonesia yang ke-78

Wednesday, December 20, 2023

Walkot Jak-Bar Hadiri Pencanangan dan Deklarasi Rira

 

Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto menghadiri pencanangan dan deklarasi delapan Rumah Ibadah Ramah Anak (Rira), Selasa (19/12) petang, di wilayah Kampung Kerukunan, Kelurahan Rawa Buaya Kecamatan Cengkareng. 

Kegiatan dilaksanakan di Gedung Karya Pastoral Lantai 4, Gereja Katolik Santo Thomas Rasul, Jalan Pakis Raya G5/20 Bojong Indah, Rawa Buaya. Hadir Ketua TP PKK Jakbar, Lisniawati Uus, jajaran Sudis PPAPP, Bagian Kesra, FKUB, unsur tiga pilar, tokoh agama/masyarakat, aparat wilayah setempat, Romo Kepala Gereja Katolik St Thomas Rasul, Romo Danto dan unsur lainnya.


Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, keberadaan rumah ibadah ramah anak penting untuk memberikan rasa nyaman dan aman kepada anak anak dalam beribadah. 


"Tempat ibadah merupakan untuk kita, semua untuk berkumpul beribadah sesuai agamanya masing masing. Saat beribadah seluruh keluarga dibawa termasuk anak anak. Untuk itu diharapkan keberadaan tempat ibadah jadi tempat yang ramah, karena di tempat tersebut jadi tempat mendidik anak anak hidup berperilaku baik, berdampingan antara satu dengan yang lain sesuai ajaran masing masing agama," katanya.


Lebih lanjut dikatakan, di tempat ibadah yang ramah anak, dengan bangsa Indonesia yang beragam suku, agama, bangsa dan lainnya. Dijelaskan, anak anak sebagai generasi penerus bangsa diajarkan agar dapat hidup bertoleransi dan menjaga kerukunan sehingga tercipta bangsa yang aman dan tentram. 

"Saat ini delapan rumah ibadah ramah anak tersebut baru ada di Kecamatan Cengkareng. Ke depan akan diupayakan terus, dikembangkan untuk ada di wilayah kecamatan lainnya di Jakarta Barat," ujarnya. 

Sementara itu, Kasudis PPAPP Jakbar, Aswarni, mengatakan pencanangan dan deklarasi delapan rumah ibadah ramah anak dilakukan karena selama ini masih ada kasus kekerasan terhadap anak seperti di rumah ibadah. 

"Dengan deklarasi tersebut diharapkan pengelola rumah ibadah tersebut dapat sebagai tempat yang ramah, aman dan nyaman pada anak anak. Selain itu jadi tempat edukasi yang positif," tuturnya.

Ia menyebut, delapan rumah ibadah ramah anak yang dideklarasikan adalah, Masjid Al Mukhlisin Jalan Belimbing Raya, RT 01/05 Kelurahan Rawa Buaya, Masjid Nurul Jannah Jalan Raya Duri Kosambi, RT 01/01, Masjid Al Muawanah Jalan Dharma Wanita V RT 09/01 Rawa Buaya. 

Masjid Jami Baitul Rahman Jalan Dharma Wanita IV RT 08/01 Rawa Buaya, Gereja Kristen Indonesia Pakis Raya Jl Pakis Raya RT 05/07 Rawa Buaya, Gereja Katolik Santo Thomas Rasul Jl Pakis Raya RT 10/07 Rawa Buaya, Gereja Pantekosta Kharismatika di Indonesia Jl Belimbing Bojong Indah, Rawa Buaya dan Vihara Saddhapala Jalan Pakis Raya RT 02/07 Rawa Buaya

Share:

Tuesday, December 19, 2023

Walkot Jak-Bar Apresiasi Peran FPK

 Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, mengapresiasi peran Forum Pembaruan Kebangsaan (FPK) dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sehingga keberadaannya bisa menjadi obat penawar dan penyejuk saat kondisi tidak baik. 

"Alhamdulillah, terimakasih buat teman-teman FPK yang telah menjaga Jakarta Barat. Yang namanya hidup dan kehidupan,tentunya ada gesekan karena selalu bergerak dan berinteraksi. Nah, peran FPK bisa menjadi obat penawar dan penyejuk dalam kondisi tidak baik-baik saja," paparnya saat menerima audiensi Forum Pembaruan Kebangsaan (FPK) Jakarta Barat di kantor Suban Kesbangpol, Gedung B, Kantor Walikota Jakarta Barat, Senin (18/12). 

Dijelaskan, bangsa Indonesia memiliki keanekaragamen suku, ras dan budaya serta adat istiadat dan karakter yang berbeda. Itu semua, merupakan kodrat dari sang pencipta, Tuhan Yang Maha Esa. 

"Kita terlahir berbeda-beda. Ada laki-laki dan perempuan. Ada yang ganteng dan tidak ganteng, itu semua kodrat. Tapi, saya menaruh besar harapan. Karena saya yakin dan percaya FPK bisa mewakili dari masing-masing organisasi kedaerahan. Pasti ada orang yang dituakan, dan itulah kepercayaan," jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Forum Pembaruan Kebangsaan (FPK) Jakarta Barat, Moh. Ihsan mengatakan bahwa  peran FPK sangat strategis dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


Lebih lanjut, dikatakan, FPK memiliki anggota dengan latar belakang suku, ras dan budaya yang berbeda. Dari Sabang sampai Merauke.

"Kalau ada pergesekan antar suku, kita yang kumpul (datang), Insya Allah selesai. Alhamdulillah, sampai saat ini, ketika FPK Jakbar berdiri, hanya ada satu kali saja, selesai dan tidak berlarut-larut," tuturnya.

Menurutnya, FPK menjadi salah satu organisasi plat merah, yang turut membantu pemerintah, termasuk Pemkot Jakarta Barat, dalam menjaga keutuhan wilayah. Termasuk dalam mendukung pelaksanaan pesta demokrasi tahun 2024. 

"Menjelang Pemilu, kita mungkin sepakat, di grup kita aja tidak bicarakan politik dan tidak ada dukung mendukung. Jadi kesadaran kita sebagai FPK dengan tupoksinya, bagaimana NKRI ini tetap tegak," tegasnya. 

Kegiatan audiensi FPK dengan Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto,  juga dihadiri Kepala Suban Kesebangpol Jakarta Barat, Muh. Matsani.

Share:

Waktu Saat Ini (WIB)

SUBSCRIBE GEMBI NEWS YOUTUBE CHANNEL

KLIK LANGGANAN - SUBSCRIBE

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner